Ads 468x60px

Minggu, 27 Januari 2013

Business Model Generation – Standar Baru Untuk Menilai Bisnis Anda

Bagi kita yang masih bergerak di bidang start up business atau baru memulai sebuah bisnis terkadang kita sering bertanya kenapa sih bisnis saya gak maju, apa yang salah dengan bisnis saya? mengapa hasilnya stagnan ya? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengembangakan bisnis ini?

Pertanyaan di atas rata-rata sulit dijawab karena setiap orang memiliki permasalahannya sendiri-sendiri. Untuk mengevaluasi permasalahan bisnis di atas Business Model Generation bisa menjadi salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana sebenarnya keadaan bisnis kita saat ini. Kita seakan bisa melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen yang penting bagi bisnis kita, maka akan lebih mudah menganalisis apa yang kurang tepat, kemudian bisa mengambil langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.

 9 Building Block

Sebuah buku dengan Judul Business Model Generation yang ditulis oleh Alexander Osterwalder & Yves Pigneur menuliskan 9 building block yang bisa kita jadikan acuan untuk membuat rencana bisnis kita.

1. Customer Segments / Target Market

Customer segment adalah kelompok target konsumen  kita bidik untuk menjadi pelanggan kita.Jika anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berarti anda sudah siap menjawab pertanyaan penting berikutnya yaitu produk atau layanan apa yang akan anda sediakan bagi calon pelanggan.
  • Berapa umur mereka?
  • Apa jenis kelamin mereka?
  • Dimana mereka tinggal ?
  • Apa yang menjadi kebutuhan mereka?
  • Berapa pengeluaran mereka perbulan?
Kesalahan yang biasa dilakukan oleh pebisnis pemula adalah langsung menentukan bisnis dan baru memutuskan siapa yang bisa dijual.Baca juga: http://en.wikipedia.org/wiki/Market_segmentation

2. Value proposition / Apa yang Anda Tawarkan Dalam Bisnis

Adalah Produk yang kita tawarkan ke target market yang telah kita. Misalnya kita jualan bahan makanan organik ke komunitas vegetarian, jual pupuk unggulan kepada petani, dsb.Sangat penting bagi kita untuk memberikan sebuah nilai lebih atau pembeda terhadap produk yang kita tawarkan. Beberapa hal yang mungkin menjadi nilai tambah adalah
Sifat atau nilai baru, yang berarti menciptakan atau berinovasi yang bisa memeberikan nilai yang sebelumnya belum pernah dirasakan oleh pelanggan, biasanya hal ini terkait dengan teknologi baru atau sistem baru.

Sisi Kinerja, yaitu meningkatkan kinerja produka tau jasa akan memberikan nilai tersendiri bagi pelanggan, namun hal ini tidak selalu berhasil.

Penyesuaian, yaitu menyesuaikan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan spesifik pel$anggan individu agar setiap pelanggan merasa diperhatikan dan akan menciptakan nilai tersendiri bagi pelanggan khusus tersebut.

3. Channel / Saluran Distribusi

Channel adalah cara yang digunakan untuk mengirimkan value proposition kita ke konsumen. Cara ini bisa bermacam-macam, tergantung dari segmen konsumen yang kita bidik. Apakah anda akan membangun tim penjualan sendiri? Atau akan memberikan bagian penjualan kepada orang lain seperti distributor? Apakah anda akan membuka toko sendiri? Atau membuka counter kecil di dalam toko besar seperti Matahari? Apakah anda akan menjual secara online atau membuka toko?

Analisa kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan anda di atas, lalu pilih yang terbaik

4. Customer Relationship / Hubungan Pelanggan

Salah satu misi marketing adalah untuk terus menambah lagi konsumen yang bisa dilayani. Hal ini tentunya berarti semakin banyak penjualan. Cara untuk mendapatkan, menambah jumlah konsumen dan untuk mempertahankan konsumen agar terus setia dengan kita adalah dengan membuat hubungan baik dengan pelanggan. Ini yang dimaksud dengan customer relationship, yaitu wadah untuk terus berhubungan dan semakin mempererat hubungan dengan pelanggan kita.

Di era nya teknologi informasi dan komunikasi sangat banyak cara untuk membuat hubungan dengan konsumen. Oleh karena itu saat ini kegiatan marketing online adalah kegiatan favorit para pemula bisnis, karena budget yang relatif kecil bahkan seringkali gratis. Kegiatan marketing online antara lain adalah membuat blog, menggunakan facebook atau twitter, hingga memasang iklan di Google Adwords.

5. Revenue Stream / Pendapatan

Dari semua hal di atas, ini merupakan building block yang paling penting. Bagaimana rencana anda untuk memperoleh penghasilan? Banyak bisnis yang dibuat tanpa tahu bagaimana memperoleh penghasilannya dan ini sangat berbahaya bagi bisnis.

Sejak awal, tentukan jenis-jenis pendapatan anda. Apakah anda akan membuat media online dan mendapatkan pendapatan dari iklan? Apakah anda akan membuat toko dan mendapat penghasilan dari volume penjualan? Apakah anda akan membuat perusahaan design lalu mendapatkan fee design? Putuskan dan tentukan target pendapatan per bulan.

Jangan pernah membuat bisnis tanpa memikirkan rencana pendapatan dan berpikir: “lihat aja nanti dapat duit dari mana”

6. Key Resource / Sumber Daya

Sumber daya merupakan penggerak utama dalam model bisnis, kebutuhannya pun berbeda-beda sesuai jenis model bisnis. Sumber daya dapat dikategorikan sebagai berikut : Fisik, intelektual, manusia, dan finansial.

Membuat dan menjalankan bisnis umumnya tidak bisa sendirian. Anda memerlukan staff. Sejak awal tentukan berapa banyak dan jenis keahlian apa yang diperlukan oleh karyawan anda? Misalnya dalam sebuah toko: berapa banyak tenaga sales diperlukan? Berapa banyak tenaga kasir diperlukan? Berapa banyak tenaga administrasi seperti accounting diperlukan?

7. Key Activities / Kegiatan Bisnis

Adalah tindakan-tindakan penting yang harus diambil perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses sesuai model bisnisnya.

Kegiatan-kegiatan apa saja yang akan anda lakukan untuk menghasilkan uang?
Apakah anda akan mengadakan event, mengumpulkan uang lalu mendapatkan dana dari sponsor? Apakah anda akan mengadakan kursus web design yang akan berlangsung setiap hari?

8. Key Partners / Kemitraan

Sukses berbisnis tidak bisa sendirian, anda harus bekerjasama dengan banyak pihak lainnya. Tentukan dari awal apakah bisnis anda memerlukan investor untuk permodalan atau tidak. Apakah anda perlu mengadakan perjanjian kerjasama khusus dengan distributor? Apakah anda perlu mendapatkan endorsement dari “selebriti” dan memberikan persentase saham kepada selebriti tersebut?

Menggandeng partner yang melengkapi kemampuan yang kita miliki akan meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Misalnya, anda sangat ahli membuat makanan yang enak, cari partner yang bisa menjual makanan anda (marketing). Misalnya anda kenal distributor suatu produk yang lebih murah, cari partner yang bisa membuat website, untuk dijual online.

Secara garis bersar terdapat 4 jenis kemitraan yang berbeda : Aliansi strategis antara non pesaing, Cooperation, Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru dan hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan.

9. Cost / Biaya

Semua hal yang dilakukan mulai nomor 6 hingga 9 memerlukan biaya, lakukan perhitungan secara seksama, lalu putuskan apakah rencana rencana bisnis anda menguntungkan?
Mengetahui menguntungkan/tidaknya sebenarnya sederhana saja kok: apakah penghasilan anda lebih besar dari pengeluaran? Jika tidak berarti anda akan merugi dan bisnis ini tidak layak dijalankan.

Kami sarankan hanya jalankan bisnis yang “profitable di atas kertas”. Namun satu hal yang paling penting, bisnis tidak berjalan di atas kertas. Action! Langkah nyata pertama anda itulah yang akan menentukan berjalan/tidaknya bisnis Anda.


# Refrensi Source & Image

 http://ideexe.com
 http://id.wikipedia.org/wiki/Model_bisnis
 http://startupbisnis.com/9-building-blocks-of-business-model-sebagai-acuan-membuat-rencana-bisnis/
 http://aldiesyafaat.wordpress.com/2012/09/23/kanvas-model-bisnis/
 http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015872243 Dewi Tanjung – Owner DeTanjung.com

0 komentar:

Posting Komentar